SMA Negeri 1 Magetan Masuk 6 Besar Inotek Award dengan Aplikasi SORA Anti-Bullying

oleh -1 Dilihat
Sonora.jpeg

SMAN 1 Magetan Inovasi Aplikasi SORA, Usaha Melawan Perundungan di Kalangan Remaja

Magetan, ANTARA – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Magetan kembali menunjukkan prestasi dengan meluncurkan aplikasi SORA atau Sobat Remaja Anti-Bullying yang berhasil menembus enam besar dalam ajang Kompetisi Inovasi dan Teknologi (Inotek Award) Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Aplikasi ini dirancang untuk mendukung upaya pencegahan perundungan di lingkungan pendidikan, menjadikannya relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Kepala SMA Negeri 1 Magetan, Aris Sudarmono, menyambut positif pencapaian ini dengan harapan bahwa inovasi SORA akan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Magetan. “Semoga ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi yang kreatif dan siap berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia 2045,” ungkapnya saat menerima tim penilai lapangan di sekolahnya.

Aplikasi SORA berfungsi sebagai media edukasi interaktif yang membantu remaja memahami bahaya perundungan serta menyediakan panduan untuk menghadapinya. Dengan memanfaatkan teknologi, aplikasi ini diharapkan dapat diakses secara mudah oleh pelajar di seluruh jenjang pendidikan, termasuk sekolah dasar dan menengah.

Dilatarbelakangi oleh tingginya kasus perundungan di kalangan remaja, kehadiran SORA menjadi semakin krusial. Aris menjelaskan bahwa aplikasi ini tidak hanya memberikan informasi mengenai jenis-jenis perundungan, tetapi juga cara melaporkan tindakan tersebut kepada guru atau Tim Pencegahan Tindak Kekerasan (TPTK) di sekolah. “Dengan SORA, kami berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa,” tambahnya.

Survei terbaru menunjukkan bahwa perundungan di kalangan pelajar kian meningkat, sehingga SORA menjadi solusi yang relevan di tengah tantangan sosial ini. Tim penilai dari Inotek Award pun mengakui keunggulan aplikasi SORA, terutama dari segi kelengkapan fitur yang lebih baik dibandingkan aplikasi sejenis yang ada di wilayah lain. Muhammad Irfan Hadi, salah satu anggota tim juri, menyatakan bahwa SORA sudah terbukti efektif digunakan di kalangan siswa SMAN 1 Magetan.

Aspek teknis juga menjadi fokus penilaian. Edi Jatmiko, anggota tim juri lainnya, menambahkan bahwa aplikasi ini tidak hanya inovatif tetapi juga mempertahankan orisinalitas dalam pengembangan sistemnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMAN 1 Magetan memiliki kapasitas dalam menghadapi tantangan teknologi.

“SOA diharapkan dapat disosialisasikan lebih luas ke seluruh SMA, SMP, dan SD di Kabupaten Magetan sebagai bagian dari upaya kolektif melawan perundungan,” imbuh Edi.

Kegiatan penilian yang berlangsung juga dihadiri oleh berbagai perwakilan, termasuk dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur serta Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga setempat. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan dukungan yang luas untuk program inovatif yang dihadirkan oleh generasi muda.

Inovasi semacam SORA sangat penting bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman dan konstruktif. Di tengah isu perundungan yang kerap mencuat, SORA dapat menjadi alat yang efektif untuk edukasi dan prevensi, memberikan harapan baru bagi anak-anak dan remaja untuk bertumbuh dalam lingkungan yang lebih positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *