Tottenham Hotspur mengalami kekalahan telak 2-3 dari Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga Piala Super Eropa 2025, meskipun sempat memimpin dengan skor 2-0. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpiade Atatürk, Istanbul, tersebut menjadi sorotan tajam di kalangan penggemar dan media sosial.
Spurs, yang awalnya tampil menjanjikan, membuka keunggulan melalui gol cepat dari Son Heung-min dan Richarlison pada babak pertama. Namun, di babak kedua, PSG bangkit dan berhasil membalikkan keadaan berkat tiga gol yang dicetak oleh Kylian Mbappé dan Lionel Messi. Kembali lagi, kegagalan Tottenham menjaga keunggulan ini membuat mereka terjerembab dalam kontroversi yang dikenal dengan julukan “Spursy”, yang sering kali merujuk pada momen-momen mengecewakan klub tersebut di kompetisi penting.
Dalam pernyataan setelah pertandingan, pelatih Spurs, Ange Postecoglou, menyampaikan rasa kecewa atas hasil yang didapat. “Kami sudah menunjukkan performa yang baik di awal, tetapi tidak bisa mempertahankan keunggulan. Ini adalah pelajaran berharga bagi tim,” ungkap Postecoglou.
Kekalahan ini juga memunculkan reaksi beragam di media sosial. Penggemar dan analis menyatakan keprihatinan atas mentalitas tim dalam laga-laga besar. Taktik yang diterapkan Spurs dinilai kurang efektif dalam menghadapi tekanan dari PSG pada babak kedua, yang berhasil memanfaatkan setiap peluang dengan baik.
Kekalahan ini membuat Tottenham Hotspur harus berbenah sebelum menjalani kompetisi domestik dan Eropa mendatang. Prestasi yang belum memuaskan ini tentu menjadi perhatian serius bagi klub, agar sejarah pahit tidak terulang di masa depan.