Awas! Screen Time Tinggi di Akhir Pekan Berisiko Obesitas dan Penyakit Serius

oleh -3 Dilihat
Ilustrasi bayi screen time 1 169.jpeg

Bahaya Screen Time Berlebihan di Akhir Pekan bagi Kesehatan Masyarakat

Surabaya—Akhir pekan sering dianggap sebagai waktu untuk bersantai dan melepaskan penat dari kesibukan sehari-hari. Namun, kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan tubuh, khususnya akibat meningkatnya penggunaan gadget dan waktu di depan layar. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, Dr. Farapti M. Gizi, mengungkapkan bahwa ketidakwaspadaan dalam manajemen screen time bisa berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.

Menurut Dr. Farapti, penggunaan gadget, menonton televisi, dan mendengarkan musik sambil rebahan, yang meningkat pada akhir pekan, berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. “Penggunaan layar yang berlebihan dapat menyebabkan mata lelah, nyeri pinggang dan leher, serta kurang tidur. Jika dibiarkan berlanjut, kebiasaan ini bisa memicu obesitas, apalagi jika disertai konsumsi camilan tinggi kalori,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Lebih lanjut, Farapti menjelaskan bahwa dampak jangka panjang dari kebiasaan ini dapat memicu sindrom metabolik, termasuk diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan penyakit jantung koroner. Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara lama waktu di depan layar dengan peningkatan risiko obesitas, terutama di kalangan mahasiswa. Kecenderungan gaya hidup sedentari, yaitu kurang aktif bergerak di luar kegiatan akademik, hanya memperburuk situasi ini.

Sebagai contoh, saat malas bergerak dan menghabiskan waktu di depan layar, orang sering kali tergoda untuk mengonsumsi camilan tinggi kalori. “Ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi memicu obesitas. Kegiatan sedentari yang disertai oleh konsumsi makanan tinggi kalori membuat energi yang masuk jauh lebih besar dari yang keluar,” imbuhnya.

Di tengah maraknya digitalisasi, Dr. Farapti tak menampik bahwa screen time adalah bagian yang tak terhindarkan, khususnya bagi generasi muda. Namun, ia menekankan pentingnya pengendalian terhadap penggunaan waktu layar agar tetap memperhatikan kesehatan. “Generasi muda perlu lebih bijak dalam membagi waktu antara aktivitas di depan layar dengan aktivitas fisik,” kata Farapti.

Guna mengatasi masalah ini, masyarakat, terutama orang tua, diimbau untuk mengarahkan anak-anak mereka agar lebih aktif berolahraga di akhir pekan. “Alokasikan waktu untuk melakukan aktivitas fisik, bukan hanya bermain gadget. Kegiatan fisik dapat membantu menyeimbangkan energi yang masuk dengan yang keluar,” saran Farapti.

Pentingnya kesadaran akan kesehatan ini relevan mengingat meningkatnya angka obesitas di Indonesia. Kebiasaan buruk ini bukan hanya berpotensi mengganggu kesehatan individu, tetapi juga menimbulkan beban bagi sistem kesehatan masyarakat di kemudian hari. Oleh karena itu, upaya untuk membangun kesadaran akan pentingnya membatasi screen time dan menerapkan gaya hidup sehat sangat diharapkan bisa ditingkatkan, baik melalui edukasi di sekolah maupun program-program komunitas.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan bisa mengambil langkah proaktif dalam mengelola waktu layar mereka, sehingga kesehatan individu dan kolektif dapat terjaga. Kesadaran ini adalah modal utama untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *