Nelayan Jember Hilang Terhanyut Ombak di Pantai Lumajang

oleh -2 Dilihat
Pencarian nelayan jember yang hilang di pantai selatan lumajang 1755316994647 169.png

Nelayan Hilang Diterjang Ombak di Pantai Selatan Lumajang, Pencarian Dipercepat

LUMAJANG – Ahmad Mustaqin, seorang nelayan asal Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, dilaporkan hilang setelah diterjang ombak saat melaut di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang, pada Rabu (13/8). Kejadian ini menambah daftar kecelakaan yang sering terjadi di perairan Selatan, yang terkenal dengan gelombang tingginya.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, bersama Badan Search and Rescue (Basarnas), segera melakukan pencarian setelah menerima laporan tentang kehilangan tersebut. Pencarian ini melibatkan dua unit perahu dan penyisiran di kawasan tepi Pantai Watu Pecak, di mana korban terakhir terlihat.

“Untuk pencarian nelayan yang hilang kami terjun langsung menggunakan dua perahu dan menyisir tepi pantai. Kami berharap korban segera ditemukan,” ungkap Yudhi Cahyono, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Sabtu (16/8).

Ahmad melaut dengan menggunakan perahu speed fiber bernama Denpasar yang dinakhodai oleh Taufik, bersama tiga orang ABK. Setelah menebar jaring, Ahmad berniat berpindah ke bagian depan perahu. Namun, naas, ia terjatuh dan dihantam gelombang tinggi sehingga tidak mampu bertahan dan terbawa arus laut.

Rekan-rekan yang bersamanya berupaya untuk menolong, tetapi usaha tersebut gagal. Kejadian ini mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi para nelayan, terutama di daerah yang memiliki gelombang besar dan perubahan cuaca yang cepat. Sejumlah nelayan di kawasan tersebut mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai keselamatan saat melaut, terlebih di musim peralihan yang biasanya membawa perubahan cuaca ekstrem.

Kepada masyarakat, Yudhi mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat melaut. “Mereka harus selalu memeriksa kondisi cuaca dan berangkat melaut dalam kelompok agar jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada potensi untuk saling membantu,” imbuhnya.

Keberadaan sosok Ahmad, yang dikenal ramah di komunitasnya, tidak hanya menjadi kerugian bagi keluarganya, tetapi juga memberi dampak emosional bagi masyarakat nelayan di kawasan tersebut. Banyak yang merasa kehilangan dan berharap proses pencarian dapat membuahkan hasil positif.

Situasi ini juga mendorong perhatian terhadap perlunya peningkatan pelatihan keselamatan bagi nelayan. Dinas Perikanan setempat diminta untuk lebih aktif dalam memberi sosialisasi dan pelatihan mengenai keselamatan di laut, terutama di daerah rawan seperti Lumajang. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat meminimalisir risiko saat menjalankan profesi mereka yang berpotensi berbahaya.

Dari kejadian ini, diharapkan akan muncul kesadaran bersama akan pentingnya keselamatan di laut, serta penguatan dukungan bagi keluarga nelayan yang terpaksa menjalani profesi di tengah tantangan alam yang tidak menentu. Semoga Ahmad segera ditemukan dan membawa pelajaran berharga bagi masyarakat nelayan di seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *