Jip Wisatawan Kecelakaan di Bromo, Dua Orang Alami Patah Tulang

oleh -3 Dilihat
Kecelakaan jip wisatan bromo 1755328923693 169.jpeg

Kecelakaan Jip Wisatawan di Bromo: Dua Orang Terluka, Dampak bagi Masyarakat Lokal

Pasuruan – Sebuah kecelakaan jip wisata yang mengkhawatirkan terjadi di kawasan Penanjakan, Bromo, pada Sabtu (16/8/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Dua korban, satu di antaranya warga negara Malaysia, mengalami patah tulang dan harus mendapatkan perawatan intensif. Insiden ini menggarisbawahi tantangan keselamatan di wilayah wisata yang menjadi primadona bagi masyarakat lokal dan pengunjung.

Kecelakaan bermula saat jip yang melaju dari arah Penanjakan hendak turun ke lautan pasir. Tiba-tiba, jip tersebut meluncur tak terkendali, menabrak dua warung lokal yang beroperasi di sekitar area Bukit Kingkong, Dusun Kedaluh, Desa/Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Selain itu, kendaraan tersebut juga menabrak motor trail yang sedang melintas, menyebabkan kerusakan signifikan dengan motor terpaksa terjepit di bawah jip.

Ketua Paguyuban Hardtop Bromo wilayah Pasuruan, Widian Dharma Singgih, memberikan keterangan tentang insiden ini, “Korban terdiri dari dua tamu yang mengalami patah tulang dan sudah dibawa ke puskesmas. Satu motor trail yang tertabrak juga mengalami kerusakan, namun pengendara selamat.” Korban yang mengalami cedera serius adalah MT (59), seorang warga Malaysia, dan ER (52), wanita asal Sidoarjo, yang saat ini tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Saksi mata menyebutkan bahwa jip yang terlibat kecelakaan berangkat dari Sukapura, Probolinggo. “Menurut informasi, jip tersebut mengalami rem blong saat menuruni bukit,” tambah Singgih. Kecelakaan semacam ini seringkali menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat setempat, yang bergantung pada sektor pariwisata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Dampak dari kecelakaan ini tidak hanya dirasakan oleh korban dan pengemudi, tetapi juga oleh pelaku usaha lokal. Dua warung yang terkena dampak mengalami kerusakan ringan, yang membuat pemiliknya harus menanggung kerugian. Situasi ini semakin menambah beban bagi para pedagang yang sudah berjuang di tengah tantangan ekonomi pascapandemi.

Pihak kepolisian setempat, melalui Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca, telah melakukan langkah awal dengan mendatangi lokasi kecelakaan untuk mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. “Kami masih mencari informasi lebih lanjut mengenai kronologi dan penyebab kecelakaan ini,” katanya. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kecelakaan ini juga mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan di area wisata, khususnya di jalur-jalur yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya. Masyarakat setempat sangat berharap agar pihak berwenang memberikan perhatian lebih pada aspek keselamatan transportasi wisatawan. Dengan peningkatan pengawasan dan perbaikan infrastruktur, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan, sekaligus memberikan rasa aman bagi pengunjung maupun penduduk lokal.

Penting bagi semua pihak, baik pemerintah, pengelola destinasi wisata, maupun wisatawan itu sendiri, untuk berperan aktif dalam menjaga keselamatan selama berwisata. Dengan demikian, sektor pariwisata di Bromo dapat terus berkembang tanpa mengabaikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *