Pengembangan Atlet Panahan di Jawa Timur: Meningkatnya Minat Masyarakat dan Prestasi yang Diharapkan
Kediri, ANTARA – Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Jawa Timur berkomitmen untuk terus mengembangkan dan membina atlet panahan di daerah ini. Peningkatan kualitas dan kuantitas atlet diharapkan dapat memperkuat generasi baru dalam cabang olahraga yang tengah digemari masyarakat ini.
Ketua Perpani Jawa Timur, Denny Trisyanto, mengungkapkan bahwa provinsi ini memiliki potensi besar dengan banyaknya atlet panahan berbakat. “Prestasi atlet dari Jawa Timur menjadi barometer nasional, sehingga proses pembinaan perlu terus dilakukan agar regenerasi berjalan baik,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa kesuksesan dalam panahan tidak bergantung pada bakat semata, melainkan pada sistem pembinaan yang baik, serta dedikasi dalam pengembangan diri.
Dalam waktu dekat, tepatnya pada 9 September, delapan atlet Indonesia, terdiri dari empat atlet Jawa Timur, akan berpartisipasi dalam kejuaraan dunia di Korea. Hal ini menunjukkan dominasi provinsi ini di tingkat nasional. “Kami terus melakukan seleksi ketat untuk memastikan atlet terbaik yang mewakiliIndonesia dalam kompetisi,” tambah Denny.
Kepala Perpani Kabupaten Kediri, Bambang Sumargono, mengungkapkan kebanggaannya karena cabang olahraga panahan mampu menyumbangkan medali emas dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025 yang berlangsung di Malang. “Dengan adanya delapan atlet yang kami kirimkan, kami berhasil membawa pulang medali emas. Ini adalah prestasi yang luar biasa bagi kami,” ucapnya.
Masyarakat Kabupaten Kediri juga menunjukkan antusiasme tinggi terhadap olahraga ini. Sejumlah akademi panahan baru, termasuk yang diinisiasi oleh Fast Archery Club, semakin memperkaya ekosistem olahraga panahan di daerah tersebut. “Keberadaan klub-klub baru ini diharapkan bisa meningkatkan kompetisi sekaligus kualitas atlet panahan di Kediri,” kata Bambang.
Fanny Andyanto, pemilik Fast Archery Club, menambahkan bahwa akademi ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan atlet berprestasi, tetapi juga untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga panahan. “Kami ingin menjadi fondasi yang kuat bagi pengurus kota dan kabupaten. Dengan semakin banyaknya peminat, kami berharap panahan di Jawa Timur dapat berkembang pesat,” ungkapnya.
Saat ini, Fast Archery Club telah menarik minat sekitar 20 anggota baru, dengan kebangkitan minat yang terlihat di kalangan anak-anak maupun remaja. Agustin Damayanti dari Fast Kahuripan Archery Club juga mencatat bahwa akademi panahan di Kediri sudah menarik perhatian 15 anak dari berbagai jenjang pendidikan. “Kami tidak membatasi usia, semua yang ingin belajar panahan, termasuk dewasa, akan kami wadahi,” tuturnya.
Sebagai langkah mendukung latihan, akademi ini menyediakan alat panahan dengan biaya terjangkau, termasuk alat sederhana yang di desain khusus untuk latihan. Ini memiliki potensi untuk menjadikan panahan sebagai pilihan kegiatan positif bagi masyarakat, sekaligus mengembangkan keterampilan anak-anak dalam cabang olahraga.
Sementara itu, Denny berharap prestasi cabang olahraga panahan akan terus meningkat dan membawa dampak positif bagi masyarakat. “Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, baik dalam prestasi maupun dalam pembinaan atlet,” pungkasnya.
Dengan dukungan masyarakat dan pengurus daerah, olahraga panahan di Jawa Timur diharapkan tidak hanya akan terus berkembang, tetapi juga membawa kebanggaan tersendiri bagi masyarakat lokal.