Sidak Temukan Beras Oplosan di Pasar Larangan Sidoarjo

oleh -12 Dilihat
Sidak beras oplosan di pasar larangan sidoarjo 1753435360394 169.jpeg

Pemeriksaan Beras Oplosan di Pasar Larangan, Sidoarjo: Dampak bagi Pedagang dan Konsumen

Sidoarjo – Dalam upaya menjaga kualitas pangan, Satgas Pangan Polresta Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak di Pasar Larangan pada Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini terungkap setelah ditemukan satu merek beras premium yang diduga oplosan, yang sebelumnya masuk dalam daftar hitam beras oplosan dari Kementerian Pertanian dan Mabes Polri.

Kapolresta Sidoarjo, Kompol Fahmi Amarullah, menjelaskan bahwa sidak ini merupakan respons terhadap keluhan masyarakat mengenai beredarnya beras oplosan di berbagai wilayah. “Kami melakukan operasi pasar dengan menyisir toko-toko dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium. Ini untuk memastikan kualitas beras sesuai dengan yang tertera pada label,” jelas Fahmi saat konfirmasi di lokasi.

Dari hasil awal, satu merek beras masih terdeteksi dijual di Pasar Larangan, meski telah diidentifikasi sebagai beras yang mencurigakan. Fahmi menambahkan, “Merek ini juga sudah disampaikan oleh Menteri Pertanian. Saat ini, kami menunggu hasil uji lab untuk langkah lebih lanjut.”

Kondisi ini berdampak signifikan terhadap para pedagang beras di pasar. Putri (24), salah satu pedagang, mengungkapkan keluhannya. Sejak isu beras oplosan merebak, omzet penjualannya menurun drastis. “Sehari bisa dapat Rp 40 juta, sekarang paling cuma Rp 20 juta. Pembeli jadi takut berbelanja, padahal kami tidak tahu jika itu beras oplosan,” ujarnya.

Namun, tidak semua pedagang mengalami penurunan yang sama. Djoyo, pedagang lain di pasar, menyatakan bahwa penjualannya tetap stabil karena ia tidak menjual merek-merek yang masuk daftar dugaan oplosan. “Saya tidak jual merek-merek yang dicurigai, jadi pembeli masih percaya kepada kami,” kata Djoyo.

Situasi ini menunjukkan dampak langsung isu beras oplosan terhadap pedagang kecil. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, dan fluktuasi di pasar beras dapat memengaruhi kestabilan ekonomi lokal. Di tengah kekhawatiran ini, Satgas Pangan Polresta Sidoarjo menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi distribusi dan penjualan beras di pasaran.

Kepala Satgas Pangan Polresta, Kompol Fahmi, menekankan bahwa langkah tegas akan diambil jika ditemukan pelanggaran hukum terkait praktik pengoplosan beras. “Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merugikan konsumen dan pedagang yang jujur,” pungkasnya.

Isu beras oplosan adalah peringatan bagi masyarakat dan pemerintah untuk lebih kritis dalam memilih serta memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi. Selain memberikan dampak ekonomi nyata bagi pedagang, situasi ini juga mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih teliti sebelum melakukan pembelian produk pangan. Dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia, keberadaan beras oplosan jelas bukan hanya masalah hukum, tetapi juga tantangan bagi kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.

Dengan langkah preventif yang diambil oleh Satgas Pangan, diharapkan ke depannya masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam melaporkan produk yang mencurigakan, mendukung terciptanya pasar yang lebih aman dan terjamin bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *