Masyarakat Poso Harus Tingkatkan Kewaspadaan Usai Gempa Bumi Susulan
Jakarta, ANTARA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya 113 aktivitas gempa bumi susulan pasca-gempa utama pada 24 Juli 2025. Gempa utama yang berkekuatan 5,7 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, dan hingga kini, warga diminta untuk tetap tenang meski situasi geologis masih aktif.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa mayoritas gempa susulan yang tercatat adalah berkekuatan ringan. Dari 113 kejadian yang dilaporkan hingga Jumat siang, sebanyak 84 di antaranya memiliki magnitudo di bawah 3,0, sementara 21 gempa berkekuatan antara 3,0 hingga 4,0, dan delapan lainnya di atas 4,0.
Kondisi geologis di Poso menunjukkan bahwa kawasan ini adalah wilayah dengan kompleksitas tektonik yang tinggi. Aktivitas gempa dilaporkan terjadi akibat pergerakan pada sesar aktif di area tersebut. Meskipun demikian, BMKG memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada potensi tsunami yang terdeteksi dari rangkaian gempa tersebut, memberikan sedikit rasa tenang bagi masyarakat.
Dalam konteks sosial-politik Indonesia, wilayah Sulawesi Tengah sering menghadapi tantangan bencana alam mengingat kondisi geologis yang dinamis. Masyarakat di Poso, yang sudah pernah mengalami dampak bencana sebelumnya, perlua untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan buruk. Daryono juga menekankan pentingnya informasi yang akurat agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang tidak jelas kebenarannya.
BMKG, bersama pemerintah daerah, telah melakukan langkah-langkah mitigasi awal sebagai respons terhadap ancaman bencana ini. Pemetaan zona rawan telah dilakukan, dan skema evakuasi warga akan segera diberlakukan jika situasi memburuk. “Kami mengimbau agar warga tetap memantau informasi resmi dari BMKG dan memperhatikan kondisi bangunan tempat tinggal. Jika ada keretakan serius, sebaiknya hindari penggunaan bangunan tersebut,” katanya.
Dengan adanya imbauan ini, masyarakat diharapkan lebih proaktif dan peduli terhadap keselamatan diri dan orang lain. Kesadaran kolektif ini sangat penting agar setiap warga Poso dapat saling membantu dalam situasi darurat.
Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk edukasi tentang tindakan yang perlu diambil saat terjadi gempa bumi. Melalui pelatihan dan simulasi bencana, diharapkan warga semakin siap dan tidak panik saat situasi mendesak terjadi.
Kehadiran BMKG di wilayah ini sangat vital. Melalui informasi yang terus diperbarui, warga Poso diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat dalam menghadapi bencana. Masyarakat juga diingatkan untuk tidak ragu melaporkan jika mengalami kerusakan pada bangunan atau memerlukan bantuan.
Kewaspadaan serta tindakan preventif yang diambil oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait sangat penting guna mengurangi risiko bencana di masa depan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya langkah mitigasi bisa menyelamatkan nyawa dan harta benda. Dalam menghadapi cuaca ekstrem dan gejolak bumi, solidaritas dan kerjasama adalah kunci untuk memastikan keselamatan bersama.