Pamekasan Tetapkan Status Waspada Kebakaran Lahan di Musim Kemarau

oleh -13 Dilihat
Kebakaran lahan pamekasan.jpg

Pamekasan Waspada Kebakaran Lahan: Masyarakat Diharapkan Tingkatkan Kewaspadaan

Pamekasan, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Pamekasan menetapkan status waspada terkait kebakaran lahan yang sering terjadi di musim kemarau. Masyarakat diminta untuk tidak membakar sampah sembarangan agar kejadian serupa tidak terulang. Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya kasus kebakaran yang dipicu oleh kelalaian manusia.

Zainuddin, Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Pamekasan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah terjadi lima kali kebakaran lahan sejak 1 hingga 26 Juli 2025. Kebakaran tersebut disebabkan oleh ulah manusia, seperti membakar sampah di area terbuka, dan diperparah oleh kondisi cuaca kering yang disertai angin kencang.

“Saat ini, kami ingin masyarakat sadar bahwa kebakaran lahan ini bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga masalah keamanan mereka sendiri,” ujar Zainuddin. Dia mengingatkan pada kejadian kebakaran lahan di Desa Teja pada 24 Juli, di mana kebakaran hampir merembet ke perkampungan penduduk. Untungnya, petugas pemadam kebakaran dapat segera menangani situasi tersebut sebelum api mengganggu keselamatan warga.

Pemkab Pamekasan juga telah menyediakan layanan darurat bagi masyarakat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan mendirikan posko penanggulangan bencana untuk memudahkan respons terhadap kejadian kebakaran. Masyarakat dipersilakan melaporkan kebakaran melalui nomor khusus yang telah disediakan, yaitu 081 973 383 113.

Zainuddin menambahkan bahwa kebakaran lahan bukanlah hal baru di Pamekasan. Pada tahun lalu, tercatat 174 kejadian kebakaran, dengan 153 di antaranya merupakan kebakaran lahan. Dalam konteks ini, upaya pencegahan kebakaran lahan sangat penting, terutama menjelang puncak musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Kebakaran lahan tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan warga. Asap yang dihasilkan dapat memicu masalah pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, tindakan pencegahan menjadi sangat penting bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Ketua Forum Kemanusiaan Pamekasan, Ahmad, turut angkat bicara. Dia mengingatkan bahwa kebakaran lahan merupakan hasil dari perilaku manusia yang kurang bertanggung jawab. “Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan sadar lingkungan,” katanya.

Dengan meningkatnya kesadaran dan respons cepat dari semua pihak, diharapkan kebakaran lahan di Pamekasan dapat diminimalisir. Warga, sebagai garda terdepan dalam menjaga lingkungan, diharapkan lebih bijak dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang berpotensi menimbulkan bencana.

Melalui langkah proaktif ini, diharapkan Pamekasan dapat mencegah terulangnya tragedi kebakaran lahan yang mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat serta merusak lingkungan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *