Memed Potensio Viral karena Julukan Thomas Alva Edisound Horeg dan Wajah Ngantuknya

oleh -14 Dilihat
Memed potensio yang dapat julukan thomas alfa edisound horeg 1753710983908 169.jpeg

Memed Potensio: Teknisi Audio Blitar yang Viral dan Tantangan di Balik Karnaval

Blitar – Memed Potensio, pria asal Blitar yang viral di media sosial dengan julukan “Thomas Alva Edisound Horeg”, menarik perhatian publik bukan hanya berkat penemuan sound horeg, tetapi juga karena tampilannya yang khas dengan wajah ngantuk. Kehadirannya dalam acara karnaval membuatnya menjadi sosok yang dikenal luas, meski harus menghadapi tantangan tersendiri dalam rutinitasnya.

Di tengah kesempatan karnaval yang marak berlangsung dari bulan Juli hingga Agustus, Memed, yang memiliki nama asli Ahmad Abdul Aziz, mengaku menghadapi kesulitan akibat kurang tidur. “Saya kurang tidur karena jam tidur yang tidak teratur. Kegiatan karnaval seringkali berlangsung hingga pagi,” ujarnya saat dihubungi. Sebagai teknisi audio dari Brewog Audio, ia terpaksa berpindah dari satu lokasi karnaval ke lokasi lain dalam waktu singkat, sehingga waktu istirahatnya sangat minim.

Kondisi ini menarik perhatian masyarakat, terutama di tengah polemik fatwa haram mengenai sound horeg yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Meski demikian, Memed menegaskan bahwa permintaan terhadap layanan sound system di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah tetap tinggi. “Bulan Juli ini tetap ada jadwal dari berbagai acara, tidak semuanya karnaval,” ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, Memed berpendapat bahwa keberadaan sound horeg tidak hanya sekadar untuk hiburan, tetapi juga sebagai sumber penghidupan bagi banyak orang. “Kami akan selalu mengikuti aturan pemerintah terlepas dari perdebatan haram-halal. Karena niat kami adalah mencari nafkah untuk keluarga,” jelasnya.

Melihat fenomena pertumbuhan viralnya di media sosial, Memed tidak merasa terganggu. Bahkan, ia menganggap julukan “Thomas Alva Edisound Horeg” sebagai hiburan. “Netizen sudah menyimpulkan hal itu, dan saya tidak mempermasalahkan. Ini semua adalah bagian dari perjalanan saya di dunia sound system,” katanya, sambil menjelaskan bahwa ia telah berpartisipasi dalam industri persewaan sound system sejak 2019.

Kondisi sosial dan budaya di Indonesia, terutama saat bulan-bulan penuh acara karnaval, membuat Memed menjadi simbol kerja keras dan dedikasi. Masyarakat di daerah karnaval sangat tergantung pada kesuksesan acara ini, di mana sound system menjadi elemen vital untuk menambah semarak suasana. Kehadiran Memed dan timnya, dapat dianggap sebagai bagian dari tradisi yang tidak terpisahkan dalam perayaan tersebut.

Memed menambahkan bahwa dirinya menjalani semua tekanan dan tantangan dengan senyuman. “Biarkan saja meme dan parodi di medsos ini hadir. Kita hadapi dengan senang, dan itu menjadi bagian dari kesenangan,” tuturnya.

Dalam konteks yang lebih luas, sosok Memed mencerminkan bagaimana individu di Indonesia beradaptasi dengan perubahan, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Melalui kerja keras dan kreativitas, mereka berkontribusi pada budaya lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menghadapi tantangan yang datang dengan sikap positif.

Dengan kehadiran sosok seperti Memed, masyarakat tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga pelajaran tentang keuletan dan komitmen dalam menjalani kehidupan. Memed menjadi simbol yang mengingatkan kita bahwa di balik setiap kesuksesan, terdapat perjuangan dan pengorbanan yang tidak boleh diabaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *