Warga Ponorogo Demo Tuntut Penertiban Truk ODOL untuk Keselamatan Jalan Raya

oleh -18 Dilihat
Img 20250729 wa0026 3.jpg

Warga Ponorogo Desak Penertiban Truk ODOL untuk Keamanan Jalanan

Puluhan warga dari sejumlah desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berunjuk rasa pada Selasa, menuntut aparat setempat untuk tegas dalam menertibkan truk tambang bermuatan berlebih, atau yang dikenal dengan istilah Over Dimension Over Loading (ODOL). Aksi ini difokuskan di depan kantor Desa Jimbe, Kecamatan Kenangan, dan mengangkat isu penting terkait keselamatan serta kualitas infrastruktur jalan yang semakin memprihatinkan.

Kondisi jalan raya Jenangan-Ngebel yang rusak parah menjadi penyebab utama kekhawatiran warga. Mereka takut akan potensi kecelakaan, terutama yang melibatkan pelajar yang melakukan perjalanan menuju dan dari sekolah. Salah satu warga, Heru Susanto, mengungkapkan, “Aktivitas truk ODOL sering kali bertepatan dengan jam berangkat sekolah. Kami khawatir terjadi kecelakaan.”

Warga meminta agar operasional truk ODOL dihentikan total di siang hari, pelarangan beroperasi pada malam hari, serta penerapan sanksi administratif sebesar Rp2 juta bagi pelanggar. Ini mencerminkan keresahan masyarakat yang mendambakan jalan yang lebih aman dan nyaman untuk digunakan.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ponorogo, Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi warga dengan langkah nyata di lapangan. “Truk-truk ODOL memang sering melintas di jalur ini. Kami akan lakukan pengawasan dan sweeping sambil menunggu petunjuk pusat. Jika melanggar, akan ada sanksi,” ujarnya tegas.

Kesepakatan antara warga, pengemudi truk, serta Forkopimcam Jenangan menjadi bagian dari solusi yang saling menguntungkan, dengan mencakup pengurangan kapasitas muatan dan pembongkaran bak truk berukuran berlebih. Perwakilan sopir truk, Andriawan, mengungkapkan komitmennya untuk menyesuaikan aktivitas mereka dengan tuntutan warga. “Muatan kami kurangi, dan jam operasional kami sesuaikan. Ini demi keselamatan bersama,” katanya.

Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, tetapi juga mencerminkan keberanian masyarakat dalam menuntut hak mereka atas keselamatan di jalan. Masyarakat menikmati manfaat langsung dari penertiban truk ODOL ini, yang diharapkan dapat berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Dengan kondisi jalan yang semakin memburuk akibat lalu lintas truk berlebih, tuntutan warga mencerminkan perhatian terhadap keselamatan pengguna jalan, terutama anak-anak sekolah yang rentan.

Kepedulian masyarakat akan keselamatan jalan menunjukkan pentingnya kolaborasi antara warga, aparat, dan pihak terkait lainnya. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih proaktif dalam menangani masalah ini agar kejadian serupa dapat dihindari di masa yang akan datang.

Keberanian warga Ponorogo dalam menyuarakan tuntutannya perlu dicontoh oleh masyarakat di daerah lainnya di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya infrastruktur yang aman dan berkualitas adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih baik dalam masyarakat. Dengan demikian, harapan untuk jalan yang aman dan nyaman dapat menjadi kenyataan, dan keselamatan bagi seluruh pengguna jalan dapat terjamin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *