Lamongan Berinovasi: Pelatihan Pengolahan Hasil Laut untuk Pemberdayaan UMKM Nelayan
Enam Rukun Nelayan di Pantura Lamongan mengikuti pelatihan pengolahan hasil laut yang diselenggarakan oleh ExxonMobil Cepu Limited. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis hasil laut di wilayah tersebut, yang terkenal dengan potensi kelautan yang melimpah.
Dalam pelatihan yang berlangsung di Pelabuhan KF Brondong, Muchlisin Amar, perwakilan Rukun Nelayan Paciran, mengungkapkan bahwa potensi hasil laut di Pantura Lamongan sangat menjanjikan. “Dengan 4.600 kapal berbagai ukuran dan 23 ribu nelayan yang menggunakan beragam alat tangkap, kami yakin UMKM yang bergerak di sektor ini bisa berkembang pesat,” ujarnya ketika ditemui media pada Rabu (30/7/2025).
Pelatihan ini melibatkan enam Rukun Nelayan, antara lain dari Desa Paciran, Brondong, Brengkok, Labuhan, Lohgung, dan Sedayulawas. Keseluruhan desa ini memiliki keunggulan dalam produksi hasil laut, sehingga diharapkan pelatihan ini dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas dan daya saing produk mereka.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lamongan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan, Diya Rindang, menekankan pentingnya kekuatan produksi dan pasar bagi UMKM. “Kami akan terus memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), serta sertifikasi halal dan branding produk UMKM untuk memastikan kualitas tetap terjaga,” jelas Rindang.
Feni K Indiharti, perwakilan dari ExxonMobil, menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Pantura Lamongan. “Kami ingin memberikan peluang agar produk hasil laut Lamongan bisa bersaing di pasar domestik maupun global. Dengan demikian, kami berharap sejahtera bagi masyarakat nelayan di sini,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh Pusat Inkubasi Bisnis, penyuluh perikanan, serta pelaku UMKM lokal yang berbagi pengalaman dan pengetahuan. Kegiatan semacam ini diharapkan tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun rasa kebersamaan serta motivasi di antara para nelayan, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya laut secara lebih efektif.
Dari sudut pandang masyarakat, pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan ekonomi lokal, terutama di tengah tantangan yang dihadapi sektor perikanan. Dengan adanya pelatihan dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan produktivitas serta kualitas hasil laut Lamongan dapat lebih dikenali dan bersaing, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan nelayan.
Melalui inisiatif ini, masyarakat Pantura Lamongan diharapkan bisa menjadi bagian integral dari ekonomi kreatif berbasis kelautan, menjadikan hasil laut sebagai sumber pendapatan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga berdaya saing tinggi di pasar yang semakin kompetitif. Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan temporer, melainkan sebuah upaya berkelanjutan untuk memberdayakan nelayan sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.