Apel Siaga Bencana di Bojonegoro, Sinergi Antara TNI, Polri, dan BPBD untuk Hadapi Cuaca Ekstrem

oleh -11 Dilihat
Apel siaga bencana di bojonegoro 1753935155334 169.jpeg

Bojonegoro Siaga Bencana: Kolaborasi Antarinstansi untuk Masyarakat yang Lebih Aman

Bojonegoro – Dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem dan potensi bencana alam, Polres Bojonegoro bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta berbagai elemen masyarakat, menggelar apel siaga bencana di halaman Mapolres Bojonegoro. Kegiatan ini menegaskan komitmen semua pihak untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana.

Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi. Dalam kesempatan ini, ia menekankan pentingnya persiapan yang matang. “Kegiatan ini bukan hanya untuk mengecek kesiapan personel dan peralatan, tetapi juga untuk memastikan koordinasi antar-stakeholder berjalan efektif. Dengan adanya persiapan ini, saat bencana terjadi, semua pihak sudah siap bertindak sesuai peran dan tanggung jawabnya,” ungkapnya.

Sejumlah unsur terkait turut hadir dalam apel, termasuk pejabat utama Polres Bojonegoro, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi, perwakilan Kodim 0813 Bojonegoro, serta personel lainnya dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Seluruh peserta melakukan pengecekan sarana dan prasarana pendukung operasi Search and Rescue (SAR), seperti kendaraan taktis dan alat evakuasi.

Heru Wicaksi, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi merupakan ajang komunikasi aktif antar unsur dalam Satuan Tugas Penanggulangan Bencana. “Kesiapsiagaan harus terus diasah secara terpadu agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan efisien. Pemkab Bojonegoro siap mendukung penuh langkah-langkah Polres Bojonegoro. Sinergi dengan Kodim dan seluruh instansi terkait adalah kunci utama untuk mengatasi dampak bencana,” jelasnya.

Masyarakat merupakan pihak yang paling terdampak ketika bencana melanda. Oleh karena itu, kegiatan siaga ini memiliki implikasi yang signifikan bagi mereka. Dengan memiliki sistem yang baik dalam penanggulangan bencana, masyarakat akan lebih merasa terlindungi dan siap menghadapi situasi darurat. Kesiapan ini juga diharapkan dapat meminimalkan korban jiwa serta kerugian materiil, yang belakangan ini semakin meningkat akibat perubahan iklim.

Bojonegoro, sebagai daerah yang cukup rawan bencana, tentunya memerlukan perhatian khusus dari semua pihak. Terlebih lagi, dengan adanya perubahan iklim yang membawa dampak signifikan terhadap pola cuaca, perlunya kesiapan terintegrasi antar instansi menjadi sangat krusial. Diharapkan, langkah proaktif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperkuat kapasitas mereka dalam menghadapi bencana.

Dalam konteks sosial-politik saat ini, peningkatan partisipasi publik dalam kesiapsiagaan bencana juga sangat diperlukan. Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi objektif tetapi juga subjek aktif dalam penanggulangan bencana, memperhatikan informasi dan edukasi terkait risiko bencana melalui aplikasi atau forum diskusi yang melibatkan semua elemen.

Dengan upaya-upaya ini, Bojonegoro dapat memberikan ketenangan bagi warganya, bahwa ancaman bencana tidak lagi ditakuti. Kesiapan yang terencana dan koordinasi yang baik antar instansi, menjadi harapan untuk mengurangi dampak yang mungkin timbul, serta memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro.

(irb/hil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *