Kapolres Pamekasan Tindak 9.514 Pelanggar Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Semeru 2025

oleh -40 Dilihat
Tilang pamekasan.jpg

Operasi Patuh Semeru 2025: 9.514 Pelanggaran Lalu Lintas Terjadi di Pamekasan, Kesadaran Pengendara Masih Rendah

Pamekasan, Jawa Timur – Selama dua minggu pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, aparat kepolisian Polres Pamekasan mencatat sebanyak 9.514 pelanggaran lalu lintas. Operasi yang berlangsung dari 14 hingga 27 Juli ini menunjukkan besarnya tantangan dalam meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan pengendara di wilayah tersebut.

Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, menjelaskan bahwa pelanggaran lalu lintas ini terdiri dari berbagai jenis tindakan, termasuk penindakan melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ELTE), tilang manual, dan teguran simpatik. “Dari total pelanggaran, sebanyak 45 kasus ditindak melalui ELTE, 2.483 kasus melalui tilang manual, dan 6.986 pelanggar hanya mendapatkan teguran,” paparnya dalam konferensi pers, Kamis (31/7).

Mayoritas pelanggaran diperoleh dari pengendara sepeda motor, yang sering kali tidak mengenakan helm, melanggar rambu lalu lintas, serta menggunakan knalpot tidak standar. “Fenomena ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas masih sangat rendah,” tambah Kapolres.

Kondisi ini menjadi perhatian mengingat keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Operasi ini tidak hanya ditujukan untuk menindak pelanggaran, tetapi juga sebagai upaya preventif agar masyarakat lebih disiplin di jalan. “Kami berharap teguran simpatik bisa menggugah kesadaran pengendara untuk lebih mematuhi aturan demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.

Kinerja Polres Pamekasan pada tahun 2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada Operasi Patuh Semeru 2024, hanya tercatat 1.606 pelanggaran, dengan rincian 309 pengendara ditilang manual dan 1.297 mendapatkan teguran. “Artinya, ada peningkatan sebanyak 7.908 pelanggaran pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Ini adalah angka yang tidak bisa diabaikan,” kata Kapolres.

Masalah keselamatan lalu lintas menjadi semakin relevan di tengah tingginya angka kecelakaan yang terjadi di jalur-jalur utama. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan, terutama sepeda motor, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa mematuhi aturan berlalu lintas adalah bagian dari upaya menjaga keselamatan bersama.

Pemerintah dan pihak kepolisian pun mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan situasi lalu lintas yang aman dan tertib. “Kami mengimbau agar setiap warga tidak hanya patuh pada kelengkapan alat keamanan, tetapi juga aktif menjaga keselamatan di jalan. Keselamatan berlalu lintas tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain,” tutup Kapolres Hendra dengan harapan agar kesadaran berlalu lintas semakin meningkat di kalangan masyarakat Pamekasan.

Dengan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru yang berhasil mengungkap banyak pelanggaran ini, diharapkan ke depan ada perbaikan signifikan dalam kesadaran dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, demi terciptanya keselamatan bagi semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *