Jumlah Koperasi Desa Merah Putih di Jatim Meningkat Jadi 36 Unit

oleh -10 Dilihat
Gubernur jatim khofifah indar parawansa saat meninjau kopdes merah putih 1754034285283 169.jpeg

Jawa Timur, Berita Koperasi Desa Merah Putih Menunjukkan Peningkatan Signifikan

Jumlah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Jawa Timur mengalami peningkatan yang signifikan. Dari 26 unit yang sebelumnya beroperasi, kini jumlah tersebut telah bertambah menjadi 36. Peningkatan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor koperasi sebagai pilar ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, menyatakan bahwa mayoritas Kopdes Merah Putih yang beroperasi saat ini telah memiliki usaha penjualan kebutuhan pokok. “Omzet setiap Kopdes Merah Putih cukup mengesankan, mulai dari jutaan hingga puluhan juta rupiah,” ungkapnya dalam kunjungan ke Surabaya, Jumat (1/8/2025).

Dengan adanya kebutuhan yang beragam di setiap wilayah, Kopdes Merah Putih tidak hanya berfokus pada penjualan sembako, tetapi juga akan memasok berbagai produk sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memenuhi kebutuhan warga di berbagai pelosok.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong percepatan operasional Kopdes Merah Putih melalui arahan dan dukungan yang konkret. Endy menambahkan bahwa ada target khusus dari Presiden Prabowo Subianto agar semua Kopdes Merah Putih yang telah berbadan hukum beroperasi sebelum akhir tahun 2025. “Satu kecamatan, satu koperasi diharapkan beroperasi pada Agustus,” ujarnya.

Dinkop Jatim berkomitmen untuk mengawal perkembangan Kopdes Merah Putih, termasuk dalam akses permodalan. Langkah ini bertujuan untuk menjadikan koperasi sebagai distributor bagi berbagai kebutuhan masyarakat, seperti LPG dan pupuk. Menurut Endy, dukungan ini sangat penting agar Kopdes Merah Putih dapat berfungsi dengan baik dan berkontribusi nyata bagi perekonomian daerah.

“Kami mendorong agar setiap koperasi proaktif dalam menyusun rencana bisnis. Misalnya saja, mereka bisa menyediakan data mengenai kebutuhan barang yang diperlukan, sehingga kami dapat memberikan bantuan yang tepat,” tambahnya.

Endy juga menekankan pentingnya kerjasama dengan instansi besar seperti Bulog, Pupuk Indonesia, dan Pertamina. Dengan model konsinyasi, koperasi dapat lebih mudah mendapatkan barang dan memperluas jaringan distribusi. Dengan cara ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari keberadaan Kopdes Merah Putih.

Dari sudut pandang masyarakat, keberadaan Kopdes Merah Putih menjadi harapan baru dalam meningkatkan perekonomian lokal. Dalam situasi yang tidak menentu, di mana banyak warga yang terdampak secara ekonomi, koperasi ini dapat berperan sebagai solusi dalam menyediakan kebutuhan sehari-hari yang lebih terjangkau. Dengan berkembangnya koperasi, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga berperan aktif dalam penguatan ekonomi daerah.

Keberhasilan inisiatif ini tentu sangat tergantung pada dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Dengan adanya aksi nyata dan kolaborasi yang solid, diharapkan Kopdes Merah Putih bisa menjadi motor penggerak perekonomian lokal yang berkelanjutan.

(faa/hil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *