Warga Surabaya Kibarkan Bendera One Piece sebagai Kritik Jelang HUT ke-80 RI

oleh -8 Dilihat
Bendera one piece di surabaya 1754294839286 169.jpeg

Surabaya – Warga Kibarkan Bendera One Piece Sebagai Bentuk Protes Menjelang HUT ke-80 RI

Menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, seorang warga Surabaya, Arif (49), memicu perhatian publik dengan mengibarkan bendera bajak laut One Piece di bawah bendera Merah Putih. Tindakan ini bukan sekadar ekspresi kreatif, melainkan sebuah bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dirasakan menyulitkan masyarakat, terutama golongan kecil.

Arif, yang memasang bendera tersebut di Kejawan Putih Tambak, melakukan aksinya sebagai bentuk protes damai terhadap sejumlah regulasi, termasuk pemblokiran rekening bank yang tidak aktif dan pembatasan muatan truk (ODOL). “Kebijakan pemerintah akhir-akhir ini seolah kurang berpihak kepada masyarakat kecil,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa meski bendera Jolly Roger tetap berkibar, bendera Merah Putih selalu menjadi simbol utama yang harus dihormati. “NKRI tetap harga mati,” tegasnya. Menurutnya, bendera One Piece yang terpasang di bawah bendera negara mencerminkan rasa kecewa dan kepedulian akan nasib masyarakat kecil yang seringkali terabaikan.

Kecaman terhadap Kebijakan Pemerintah

Arif menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemblokiran rekening oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang ditujukan kepada rekening yang tidak aktif selama lebih dari tiga bulan. Ketersulitan ini, ia katakan, semakin diperparah dengan kebijakan ODOL yang membebani pelaku usaha kecil seperti dirinya. Dengan peraturan tersebut, biaya operasional meningkat, sementara harga jual tetap tidak bisa dinaikkan secara sembarangan agar masyarakat tidak terbebani.

“Ujung-ujungnya, kami sebagai masyarakat kecil yang merasakan dampak. Ini sangat memberatkan,” ujar Arif.

Harapan untuk Solusi Konkrit

Dalam aksinya, Arif berharap agar pemerintah tidak hanya menciptakan regulasi, tetapi juga memberikan solusi konkret untuk membantu masyarakat. “Mereka perlu mendengarkan keluhan kami dan memberikan kebijakan yang berorientasi pada solusi, bukan justru menambah beban,” tuturnya.

Ia menegaskan niatnya untuk terus mengibarkan bendera One Piece dan tidak menurunkannya meskipun ada potensi teguran dari pihak berwenang. “Kalau ada yang meminta untuk menurunkan, silakan, asal mereka memberi alasan yang jelas,” tambahnya.

Dukungan dari Masyarakat

Aksi Arif ini mendapatkan dukungan dari beberapa warga sekitar. Banyak yang sepakat bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah sangat penting. Mereka menilai bendera One Piece sebagai simbol perjuangan untuk keadilan sosial. “Kegiatan ini tidak bermaksud merusak atau mengganggu, melainkan menyampaikan aspirasi kami secara damai,” ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Penegasan Tindakan Damai

Arif juga menegaskan bahwa pengibaran bendera One Piece bukan tindakan ilegal. “Sampai saat ini belum ada petugas yang mendatangi dan meminta saya untuk menurunkannya. Jika ada, saya akan menyambutnya dengan baik,” katanya. Ia berharap pesan yang ingin disampaikan melalui pengibaran bendera ini dapat dipahami sebagai bentuk partisipasi warga dalam mendukung perubahan yang pro-rakyat.

Melalui tindakan ini, Arif ingin menginspirasi masyarakat lainnya untuk berani mengungkapkan pendapat serta memperjuangkan hak-hak mereka di tengah kebijakan pemerintah yang terkadang kurang berpihak. Kapan pun, ia siap untuk terus mengibarkan bendera One Piece sebagai simbol harapan akan perubahan yang lebih baik untuk semua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *