PBNU dan Pemerintah Australia Perkuat Kerja Sama Dalam Bidang Kemanusiaan
Surabaya – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Pemerintah Australia melanjutkan kerja sama kemanusiaan yang mencakup berbagai bidang, termasuk lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan perubahan iklim. Kerja sama yang dirancang untuk periode 2024-2028 ini diperbarui melalui penandatanganan kerja sama di Surabaya, Selasa (5/8).
Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, menegaskan pentingnya hubungan ini, terutama dalam konteks sosial politik Indonesia saat ini. “Australia adalah tetangga dekat yang sangat berpengaruh. Jika Australia maju, Indonesia juga akan merasakan dampaknya. Kami ingin kedua negara dapat berkembang dan makmur bersama,” ujarnya.
Acara penandatanganan kerja sama tersebut dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Roderick Brazier, dan sejumlah pemimpin PWNU Jawa Timur. Alissa menambahkan, kerja sama ini bukan hanya sekadar administrasi, melainkan sebuah upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Alissa menjelaskan bahwa NU bukanlah sekadar organisasi biasa. Sebagai asosiasi ulama dan lembaga pendidikan, NU memiliki 80.000 kelompok pengajian, 13.000 sekolah, dan 26.000 pesantren. Dengan lebih dari tujuh juta pelajar yang tergabung dalam NU, kekuatan organisasi ini sangat besar dan berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. “Jika NU maju, Indonesia pun akan maju. Merawat NU sama dengan merawat Indonesia,” tegasnya.
Di tengah tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini, kerja sama dengan Australia menjadi sangat relevan. Pembaruan kerja sama tersebut juga mencakup program penanggulangan bencana, beasiswa pendidikan, dan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim. Hal ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Menteri Pembangunan Internasional, Usaha Kecil, dan Multikultural Australia, Anne Aly, sejalan dengan Alissa Wahid, menekankan pentingnya kemitraan ini. Dia menyatakan bahwa Australia akan terus meningkatkan kontribusinya melalui bantuan pembangunan, dengan fokus pada kebutuhan lokal. “Program pembangunan Australia di Asia Tenggara bertujuan untuk menciptakan kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera,” katanya.
Di antara program-program yang telah berjalan, kolaborasi dalam pendidikan dan pertukaran pelajar menjadi sorotan, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Kerja sama ini diharapkan akan memperkuat toleransi dan moderasi di tengah keberagaman yang ada.
Bagi masyarakat Indonesia, terutama para anggota NU, pembaruan kerja sama ini diharapkan dapat membawa banyak manfaat. Penguatan kapasitas pendidikan dan kesehatan, serta penanggulangan bencana akan langsung dirasakan di tingkat masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan yang ada, sekaligus mendapatkan peluang yang lebih baik dalam pendidikan serta akses layanan kesehatan.
Sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil terbesar di Indonesia, NU memegang peranan penting dalam mendorong moderasi dan menjaga persatuan. Oleh karena itu, kerja sama ini bukan hanya menguntungkan bagi kedua belah pihak, tetapi juga sangat vital untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.