Apel Siaga Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Bromo oleh BPBD Probolinggo

oleh -7 Dilihat
Img 20250806 wa0477 1024x576.jpg

Waspada Kebakaran Hutan, Probolinggo Siap Pertahankan Kelestarian Gunung Bromo

Probolinggo, Jawa Timur – Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan wisata Gunung Bromo seiring dengan datangnya musim kemarau. Langkah proaktif ini dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kebakaran yang dapat membahayakan ekosistem serta kehidupan masyarakat sekitar.

Rabu lalu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama Polda Jawa Timur menggelar apel siaga. Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi antara berbagai instansi terkait, termasuk BPBD Probolinggo, pemerintah dari tiga kabupaten sekitar, serta organisasi-relawan lainnya. Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo, Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa apel siaga merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi gangguan, terutama dari potensi kebakaran yang kerap melanda kawasan TNBTS.

“Kegiatan ini sangat penting untuk menjaga kelestarian kawasan hutan yang menjadi bagian dari TNBTS. Kami ingin melibatkan semua pihak agar siap siaga dan mampu mengambil langkah cepat jika terjadi kebakaran,” ungkapnya. Kesiapsiagaan ini menjadi momen penting mengingat kebakaran hutan dapat merusak ekosistem dan dampaknya dirasakan oleh masyarakat yang bergantung pada lingkungan.

Kegiatan apel siaga tersebut dihadiri oleh berbagai instansi pemerintah, termasuk BPBD dari Kabupaten Lumajang, Malang, dan Pasuruan, serta Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Polisi Hutan (Polhut), dan relawan. Pembagian tugas dan koordinasi yang baik diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kebakaran.

Dampak dari kebakaran hutan tidak hanya dirasakan oleh lingkungan, tetapi juga oleh masyarakat di sekitar kawasan. Masyarakat yang menggantungkan hidup dari pariwisata di Gunung Bromo—seperti pedagang, pemandu, dan nelayan—terancam kehilangan mata pencaharian mereka jika kebakaran melanda. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan dan kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam menjaga kawasan ini.

Dalam konteks komunitas lokal, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan harus ditingkatkan. Edukasi kepada masyarakat tentang bahaya serta cara mencegah kebakaran hutan perlu digalakkan agar mereka dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, pengawasan terhadap aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti pembakaran lahan secara ilegal, juga harus diperketat.

Penting bagi masyarakat luas untuk mendukung upaya ini dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang. Kebakaran hutan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerugian besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan, dan tanggung jawab menjaga kawasan hutan tidak hanya terletak pada pemerintah, tetapi juga pada setiap individu.

Dengan kesiapsiagaan yang matang dan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan lingkungan, diharapkan kawasan wisata Gunung Bromo akan tetap lestari dan aman dari ancaman kebakaran hutan, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat yang mengandalkan sektor pariwisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *