Jember Fashion Carnaval 2025 Angkat Tema Evoluxion, Fokus pada Kepedulian Lingkungan dan Budaya Kreatif

oleh -32 Dilihat
Whatsapp image 2025 08 08 at 22.27.45.jpeg

Jember Fashion Carnaval 2025: Menyelaraskan Budaya dengan Kepedulian Lingkungan

JEMBER, Jawa Timur — Presiden Jember Fashion Carnaval (JFC) 2025, Budi Setiawan, mengungkapkan sejumlah inovasi menarik dalam pagelaran tahun ini yang bertema “Evoluxion”. Tema ini menekankan kepedulian terhadap lingkungan sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian budaya dan ekosistem. Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (8/8), Iwan — sapaan akrab Budi — menjelaskan bahwa JFC bukan sekadar acara tahunan, tetapi sebuah gerakan yang bertujuan menghidupkan budaya dan ekonomi kreatif di kalangan generasi muda.

“Setiap tahun kami berusaha menampilkan hal yang berbeda untuk menjadikan JFC sebagai karnaval kelas dunia. Kali ini, kolaborasi dengan banyak pihak termasuk komunitas seperti Sakuranesia Society dari Jepang, menjadi sorotan,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan semangat kolaboratif dalam membangun keberagaman dan inklusivitas, yang sangat penting di tengah masyarakat yang semakin global.

Tema “Evoluxion” sendiri adalah kombinasi dari kata “Evolution”, “Luxury”, dan “Innovation”, dengan tagline “Dreamy, Evolve, Triumph”, menggambarkan semangat keberanian menghadapi perubahan zaman. JFC 2025 akan diisi oleh sepuluh defile yang menyuguhkan berbagai tema, seperti Anatomi, Origami, dan Aerospace. Melalui pertunjukan ini, JFC tidak hanya ingin menarik perhatian penonton, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang responsi terhadap masalah lingkungan.

Iwan menambahkan bahwa JFC berkomitmen pada prinsip “green carnaval”. Setiap talent yang berpartisipasi diwajibkan menggunakan bahan daur ulang sebanyak 40 persen. “Kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas tidak harus merusak lingkungan,” jelasnya. Dengan inisiatif ini, JFC berupaya menjadi pelopor dalam pengembangan karnaval yang berkelanjutan di Indonesia dan dunia.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, turut menekankan pentingnya JFC dalam menarik perhatian global. “JFC adalah salah satu karnaval terbesar di dunia, dan kini Jember semakin dikenal di seluruh penjuru,” ujar Fawait. Ia mengungkapkan optimisme bahwa karnaval ini akan mendatangkan banyak wisatawan, termasuk dari mancanegara, yang akan berkontribusi pada perekonomian lokal.

Acara JFC 2025 tidak hanya sebatas pertunjukan fashion, tetapi juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan kembang api yang diharapkan menjadi yang terbesar di Indonesia. Fawait berharap melalui event ini, Jember dapat menunjukkan diri sebagai destinasi wisata yang patut diperhitungkan baik di tingkat nasional dan internasional.

Sebagai bagian dari pengembangan JFC, tahun ini juga diluncurkan sebuah buku perjalanan yang mengisahkan sejarah JFC sejak 2003. Buku tersebut diinisiasi oleh pendiri JFC, Dynand Fariz, yang memberikan gambaran detail dan autentik tentang perjalanan karnaval ini, bertujuan menginspirasi masyarakat untuk menjadikan Jember lebih dikenal di kancah internasional.

Secara keseluruhan, Jember Fashion Carnaval 2025 menjadi momentum penting dalam membangkitkan kembali semangat kebudayaan di tengah tantangan global, sekaligus menyoroti isu-isu lingkungan yang semakin mendesak. Dengan melibatkan masyarakat dan mendukung keberlanjutan, diharapkan karnaval ini dapat terus memberikan dampak positif bagi kota Jember dan Indonesia secara umum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *