Waspada Terhadap Iming-Iming Gaji Tinggi: Pesan Menko PM untuk Pekerja Migran
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terpancing oleh tawaran gaji tinggi yang berasal dari penyedia lapangan pekerjaan di luar negeri. Dalam kunjungannya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (9/8), Cak Imin, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa banyak warga yang terjebak dalam tipu daya ini dan menjadi korban eksploitasi.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berniat bekerja ke luar negeri harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai penyedia pekerjaan, jenis pekerjaan yang ditawarkan, serta syarat dan ketentuan yang berlaku. “Jangan terjebak iming-iming gaji besar yang palsu,” ujarnya. Menurutnya, banyak orang yang mendapatkan informasi mengenai gaji tinggi, tetapi pada kenyataannya, ketika tiba di negara tujuan, mereka tidak mendapatkan pekerjaan sesuai yang dijanjikan.
Kasus-kasus serupa sering berkali-kali terjadi, di mana para PMI justru dihadapkan pada situasi yang sangat berbeda dari yang diharapkan. “Ini menjadi jebakan yang mengarah pada sistem eksploitasi,” tambahnya. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk lebih selektif dan skeptis terhadap informasi yang mereka terima, termasuk informasi yang beredar di media sosial seperti Facebook.
Abdul Muhaimin Iskandar juga menekankan pentingnya pengetahuan tentang kondisi negara tujuan bagi para calon PMI. Memahami situasi sosial dan hukum di negara tempat mereka bekerja akan meminimalkan risiko yang mereka hadapi. “Hati-hati memilih negara tujuan dan informasi yang diterima,” ucapnya.
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat berkomitmen untuk memperkuat pengawasan dalam proses perekrutan calon pekerja migran. Upaya ini ditujukan agar tidak ada lagi warga Indonesia yang menjadi korban penipuan atau tindak kriminal saat mencari kerja di luar negeri. “Kami akan terus meningkatkan kualitas program pelatihan dan pemberdayaan, agar calon PMI siap menghadapi tantangan yang ada,” tegasnya.
Tindakan tegas ini penting mengingat banyaknya masyarakat yang kini mencari peluang kerja di luar negeri akibat terbatasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Dengan tingginya angka pengangguran, tawaran gaji tinggi dari luar negeri bisa jadi tampak sangat menggoda. Namun, mengetahui fakta-fakta dan memahami risiko yang ada jauh lebih penting.
Dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia saat ini, langkah proaktif seperti yang ditempuh oleh Menko PM menjadi sangat relevan. Masyarakat perlu menyadari bahwa tidak semua penawaran kerja yang terlihat menarik berujung baik. Kesadaran ini menjadi penting, tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga nama baik dan reputasi Indonesia di mata dunia internasional.
Sebagai penutup, masyarakat diimbau untuk selalu melakukan riset sebelum mengambil keputusan besar, seperti bekerja di negara lain. Keputusan yang tepat tidak hanya menjamin keselamatan tetapi juga dapat memberikan masa depan yang lebih baik. Setiap individu harus berani mempertanyakan dan memastikan keakuratan informasi yang diterima agar tidak menjadi korban penipuan di era digital saat ini.