Innofashion Show 7: Kombinasi Budaya dan Inovasi di Surabaya

oleh -25 Dilihat
Beautyplus image enhancer 1752807455014 scaled e1752807731588.jpg

Innofashion Show 7: Memadukan Warisan Budaya dan Inovasi di Surabaya

Surabaya menjadi saksi atas pergelaran Innofashion Show 7, sebuah acara yang merayakan pertemuan antara kekayaan budaya dan inovasi dalam dunia fesyen. Berlangsung di Ciputra World Surabaya, acara ini mengusung tema “Illumine” dan menampilkan karya-karya menakjubkan dari mahasiswa jurusan Textile and Fashion Design (DFT) di Petra Christian University (PCU). Acara tersebut bukan hanya sekedar pentas busana, melainkan juga wadah bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan identitas budaya melalui seni.

Jessica Dorothy Limanta, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi, mempersembahkan koleksi busana avant-garde yang mengisahkan siklus kehidupan manusia. Karya ini tidak hanya ingin memukau secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan yang mendalam tentang perjalanan hidup, mulai dari kerapuhan hingga kekuatan yang diperoleh melalui pengalaman. Jessica menjelaskan bahwa ia berhasil mengintegrasikan material dari kain dengan perhiasan logam hasil kolaborasi dengan pengrajin lokal. “Kekuatan desain hadir ketika kita berkolaborasi dan menghargai nilai-nilai lokal,” ujarnya.

Dalam konteks sosial-politik Indonesia, acara ini mencerminkan semangat untuk melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Upaya mahasiswa untuk mengangkat kain tradisional ke dalam desain modern turut mendukung penciptaan lapangan kerja bagi pengrajin lokal, yang sering kali terpinggirkan. Dengan kolaborasi ini, mereka memperluas cakrawala pasar sekaligus memberikan nilai tambah untuk produk lokal.

Tak hanya Jessica, puluhan mahasiswa lain juga memukau pengunjung dengan karya-karya yang kaya akan konsep dan narasi unik. Dari “Blossom of Heritage” oleh Prisca Miracle Cokro yang menyoroti keanggunan budaya lokal, hingga koleksi “Endless” dari Isabella Dea Rengelia yang menampilkan reinterpretasi modern terhadap kain nusantara. Dalam ajang ini, lokasi dan tradisi tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari moda yang diusung.

Dosen pembimbing acara, Dibya Adipranata Hody, menekankan bahwa pentingnya kebebasan bereksplorasi bagi mahasiswa dalam menciptakan identitas diri. “Kami ingin mereka tidak hanya mencipta, tetapi juga tumbuh dalam cara berpikir dan karakter. Kebebasan kreatif adalah kunci untuk menghasilkan personal branding yang kuat,” katanya.

Acara ini tidak hanya berhenti pada fashion show, tetapi juga menyelenggarakan berbagai agenda kreatif seperti pameran, lokakarya, dan talkshow yang berlangsung dari 16 hingga 20 Juli 2025. Hal ini memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk berinteraksi dan mengenal lebih dekat karya-karya yang dihasilkan mahasiswa.

Menariknya, beberapa koleksi dalam acara ini merupakan hasil eksperimen mahasiswa dengan teknologi Artificial Intelligence (AI), menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dapat bersinergi dengan kreativitas dan warisan budaya. Ini menjadi langkah penting dalam dunia fesyen lokal sebagai respons terhadap tantangan zaman.

Innofashion Show 7 membuktikan bahwa fesyen lebih dari sekadar tren. Ia adalah media untuk mengekspresikan nilai, identitas, dan visi masa depan. Dari kampus menuju panggung, talenta muda di Surabaya siap menjadi bintang di industri fashion nasional maupun global, sesuai dengan harapan masyarakat yang menginginkan inovasi yang tetap mengakar pada budaya lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *