20 Anggota TNI Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Prada Lucky

oleh -4 Dilihat
Kadispenad brigjen wahyu yudhayana 169.jpeg

Tersangka Penganiayaan Prajurit TNI hingga Tewas Meningkat Jadi 20 Anggota

Surabaya – Kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo menunjukkan perkembangan signifikan, dengan jumlah tersangka yang kini meningkat menjadi 20 anggota TNI. Semua tersangka dari satuan Teritorial Pembangunan 834 Wakanga Mere, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut saat ini masih dalam proses pemeriksaan untuk mengungkap peranan masing-masing dalam insiden yang mengejutkan ini.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyatakan, semua tindakan yang dilakukan terhadap Prada Lucky diinternal militer sebagai bagian dari proses pembinaan. “Kegiatan ini berlangsung di dalam konteks pembinaan prajurit,” ujarnya dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Namun, Wahyu belum dapat membeberkan rincian mengenai motif yang mendasari pengeroyokan tersebut. Dia menekankan bahwa pemeriksaan mendalam terus dilakukan untuk mencari tahu aspek-aspek yang esensial dari insiden ini.

Kepastian mengenai jumlah tersangka diperkuat oleh pernyataan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, yang mengonfirmasi bahwa seluruh tersangka telah ditangkap dan sedang dalam proses tahap hukum selanjutnya. “Seluruhnya 20 tersangka sudah ditahan dan akan menjalani pemeriksaan mendalam,” kata Budyakto kepada wartawan saat melayat di rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT.

Budyakto juga menjelaskan bahwa para tersangka telah menjalani pemeriksaan oleh unit polisi militer, dan saat ini mereka dibawa ke Kupang untuk lebih lanjut ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Ia menjelaskan, “Laporan saat ini telah ditangani dan dilanjutkan dengan pemeriksaan, meski saat ini masih menunggu proses rekonstruksi.”

Kasus ini tidak hanya menjadi perhatian internal TNI, tetapi juga mencuatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Beberapa pihak khawatir mengenai dampak dari insiden ini terhadap institusi militer dan kepercayaan publik. Banyak yang meminta agar pihak berwenang transparan dalam menangani kasus ini, sebagai langkah untuk menjaga integritas dan reputasi TNI.

Masyarakat juga mempertanyakan bagaimana insiden seperti ini bisa terjadi di dalam lingkungan militer yang seharusnya memiliki disiplin ketat. Tuntutan akan keadilan bagi Prada Lucky mengemuka, dengan harapan agar proses hukum ini berjalan adil dan transparan.

Kondisi sosial-politik yang sensitif ini juga memberikan dampak terhadap citra dan fungsi TNI di tengah masyarakat Indonesia, di mana kepercayaan publik terhadap institusi ini menjadi perhatian bersama. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pihak TNI untuk menunjukkan komitmen dalam penegakan hukum dan disiplin internal, agar masyarakat merasa aman dan terlindungi.

Dengan fakta meningkatnya jumlah tersangka, diharapkan pihak berwenang segera memberikan klarifikasi terkait motif dan proses hukum selanjutnya. Masyarakat Indonesia menanti langkah-langkah konkret dari TNI yang tidak hanya memenuhi aspek hukum, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *