Erupsi Beruntun Gunung Semeru, Tinggi Letusan Capai 1 Kilometer

oleh -5 Dilihat
1000679759.jpg

Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada

Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan lima kali erupsi pada Selasa pagi. Tinggi letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak gunung, yang kini berada pada status siaga atau Level II.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, melaporkan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 05.17 WIB, namun visual letusan tidak terlihat. Amplitudo maksimum yang tercatat pada seismograf mencapai 21 mm dengan durasi 148 detik. Masyarakat setempat, yang sudah terbiasa dengan aktivitas gunung, diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi terkini.

Pada pukul 07.30 WIB, kolom letusan teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, dengan asap berwarna putih hingga kelabu mengarah ke barat daya. Kejadian ini tentunya menambah perhatian bagi warga yang tinggal di sekitar lereng Semeru, mengingat potensi bahaya yang bisa ditimbulkan.

“Jangan melakukan aktivitas di area yang telah ditentukan,” ungkap Liswanto. Dia merekomendasikan agar masyarakat menjauhi sektor tenggara, khususnya sepanjang aliran Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari pusat erupsi. Di sisi lain, aktivitas di radius 500 meter dari tepi sungai juga dilarang, mengingat potensi aliran lahar panas yang dapat meluas hingga 13 kilometer dari puncak.

Masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi bahaya lain seperti awan panas dan guguran lava. “Kami minta warga yang tinggal di sepanjang sungai seperti Besuk Kobokan dan anak-anak sungai lainnya untuk selalu mengikuti informasi terbaru dan waspada,” katanya.

Dari perspektif lokal, erupsi ini tentu memberikan dampak signifikan bagi kehidupan sehari-hari. Aktivitas pertanian dan pariwisata di kawasan ini menjadi terhambat. Warga yang menggantungkan hidupnya dari hasil bumi dan sektor pariwisata seperti pendakian atau wisata alam harus bersiap menghadapi situasi darurat.

Dengan status siaga yang berlaku, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih terus memantau perkembangan aktivitas Semeru. Masyarakat juga diingatkan untuk tidak mendekati kawah atau puncak Gunung Semeru dalam radius tiga kilometer. Sebuah perhatian khusus juga diberikan kepada potensi lahar hujan yang terjadi di aliran sungai yang berhulu di Semeru.

Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia akan pentingnya kesadaran terhadap bencana alam. Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan segera memberikan bantuan dan informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat yang terdampak.

Kepedulian dan koordinasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik. Dalam situasi seperti ini, saling berbagi informasi dan dukungan antar warga menjadi sangat penting untuk menjaga keselamatan bersama.

Tetaplah waspada dan ikuti perkembangan terbaru dari sumber-sumber resmi, untuk keselamatan kita bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *