Pelaku Curanmor Beraksi di 20 Lokasi, Ditangkap di Surabaya

oleh -5 Dilihat
Mh pelaku curanmor di 20 tkp wilayah surabaya hingga sidoarjo 1754977715555 169.jpeg

Surabaya – Seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) bernama MH, berusia 24 tahun, telah ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melakukan aksinya di 20 lokasi, yang tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Penangkapan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, khususnya terkait peningkatan angka kriminalitas yang mengancam ketenteraman warga di daerah tersebut.

Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto, menjelaskan bahwa pelaku diketahui telah beraksi di 19 tempat kejadian perkara (TKP) di Surabaya dan satu TKP di Sidoarjo. Proses penangkapannya terjadi secara dramatis di kawasan Ngaglik, Surabaya, setelah pihak kepolisian terlebih dahulu mengamankan seorang teman pelaku bernama S, yang memberi informasi krusial mengenai keberadaan MH.

“Unit Jatanras Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak menangkap teman tersangka, S, yang kemudian mengungkap bahwa MH terlibat dalam pencurian tersebut,” ungkap Suroto pada Selasa (12/8/2025). Penangkapan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian tidak main-main dalam menanggulangi masalah curanmor, yang kerap meresahkan warga.

Modus operandi pelaku terbilang cukup sederhana namun efektif; MH memilih sasaran di lokasi yang sepi dan melancarkan aksinya pada saat korban lengah. Dia menggunakan mata kunci yang biasanya dapat membuka motor tanpa kerusakan yang berarti. “Kami mengamankan dua mata kunci serta alat bantu lainnya untuk melakukan aksinya,” jelas Suroto, menekankan bahwa keterampilan pelaku dalam mencuri motor patut diwaspadai oleh masyarakat.

Menariknya, MH bukanlah seorang pelaku baru. Ia ternyata merupakan residivis, yang pernah ditangkap pada tahun 2021 oleh Polrestabes Surabaya terkait kasus narkotika. Hal ini menjadi catatan penting bagi masyarakat, yang kini dituntut untuk lebih waspada terhadap kejahatan yang marak terjadi di lingkungan sekitar.

Kondisi sosial-politik dan ekonomi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, membuat pengawasan terhadap kejahatan menjadi lebih penting. Dengan meningkatnya kasus kejahatan jalanan, tidak hanya pencurian kendaraan, namun juga bentuk-bentuk kriminal lainnya, masyarakat diharapkan lebih berkordinasi dengan pihak kepolisian. Pendidikan kepada warga tentang cara melindungi diri dan kendaraan dari pencurian menjadi krusial dalam konteks ini.

Oleh karena itu, masyarakat perlu mengambil langkah proaktif. Melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib dan selalu waspada saat memarkir kendaraan di tempat umum adalah beberapa langkah yang dapat diambil. Kejadian seperti ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, bahwa tindakan preventif serta kolaborasi dengan pihak keamanan adalah yang terpenting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Penangkapan MH menunjukkan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk terus memberantas kejahatan di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Namun, kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan diri dan lingkungan sekitar juga sangat dibutuhkan agar angka kriminalitas dapat ditekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *