Dua Tewas dalam Demo Ricuh di Kantor Bupati Pati

oleh -8 Dilihat
Demo di kantor bupati pati 1755059882756 169.jpeg

Dua Korban Jiwa Dalam Demo di Pati: Suara Masyarakat Tersampaikan, Namun Teror Kekerasan Menyertai

Pati, Jawa Tengah – Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di depan Kantor Bupati Sudewo berujung tragis dengan kabar duka dua orang tewas. Insiden ini terjadi pada Rabu (13/8/2025) dan menyoroti kekhawatiran masyarakat terkait respons pemerintah terhadap isu yang diangkat dalam aksi tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun, bentrokan yang terjadi saat demo dimulai sekitar pukul 11.00 WIB menyisakan kepedihan mendalam bagi banyak pihak. Anggota DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo, menyampaikan bahwa dua korban jiwa dalam aksi tersebut bernama S dan Z. Pernyataan ini disampaikan saat rapat paripurna di Gedung DPRD Pati.

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudi, juga mengungkapkan rasa belasungkawanya. Ia meminta doa agar para korban mendapatkan pengampunan dari Tuhan Yang Maha Esa. “Kami berdoa untuk para korban, semoga mendapatkan tempat yang baik di sisi-Nya,” ujarnya dengan nada haru.

Kericuhan tersebut terjadi ketika massa menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk keluar dan menjawab tuntutan mereka. Situasi semakin memanas ketika aksi pelemparan botol air mineral ke arah petugas keamanan tak terhindarkan. Petugas yang bertugas merespons dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang semakin agresif.

Kejadian ini menambah deretan catatan hitam tentang demonstrasi di Indonesia, di mana suara masyarakat seringkali terhalang oleh kekerasan. Dalam konteks sosial-politik yang semakin kompleks saat ini, masyarakat Pati berharap bahwa pemerintah dan aparat keamanan dapat lebih mengutamakan dialog ketimbang tindakan represif. “Kami ingin didengar, bukan dihadapi dengan kekerasan,” ujar salah satu peserta demo yang enggan disebutkan namanya.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut terkait informasi korban jiwa tersebut. Keberadaan korban jiwa dalam sebuah demo adalah hal yang sangat disayangkan dan mengindikasikan adanya masalah mendalam dalam cara pemerintah menangani protes dari masyarakat.

Tragedi ini mencerminkan ketidakpuasan yang meluas di antara warga Pati. Banyak dari mereka merasa bahwa hak mereka untuk menyuarakan pendapat dan berharap adanya perbaikan kondisi sosial serta ekonomi mereka diabaikan. Masyarakat Pati, yang sebagian besar mengandalkan sektor pertanian dan industri kecil, merasakan dampak langsung dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah setempat.

Sementara itu, pemerintah dan pihak keamanan diharapkan agar lebih peka terhadap suara rakyat. Era demokrasi seharusnya menjadi momentum bagi dialog dan penyelesaian damai, bukan pendekatan yang membuat warga merasa terancam dalam memberikan aspirasi mereka.

Dengan terjadinya tragedi ini, harapan masyarakat agar Bupati Sudewo dan jajarannya dapat lebih responsif terhadap tuntutan yang diusulkan oleh masyarakat menjadi semakin tinggi. Kejadian memilukan ini menjadi panggilan untuk semua pihak agar menghargai kehidupan dan hak asasi setiap individu dalam menyuarakan pendapat di negeri ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *