Tokoh Masyarakat Batumarmar Laporkan Pencurian Kotak Amal ke Polsek Tamberu

oleh -21 Dilihat
Img 20250722 170440.jpg

Kasus Pencurian Kotak Amal Masjid di Batumarmar Pamekasan Mengguncang Masyarakat

PAMEKASAN — Masyarakat Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Jawa Timur, sedang dalam keadaan resah menyusul maraknya pencurian kotak amal di sejumlah masjid. Sejumlah tokoh dari berbagai organisasi kemasyarakatan, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Nahdlatul Ulama (NU), mengadakan audiensi dengan Kapolsek Tamberu, AKP Edi Sugiantoro, untuk melaporkan kejadian ini.

Audiensi berlangsung di Markas Polsek Tamberu pada Selasa, 22 Juli 2025, dihadiri oleh perwakilan dari berbagai ormas dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan keluhan dan kekhawatiran atas tindak pidana pencurian yang menimpa masjid-masjid di wilayah mereka. “Keberadaan kotak amal sangat penting untuk mendukung kegiatan sosial dan keagamaan di masyarakat. Sudah seharusnya kita menjaga agar fasilitas ini tidak disalahgunakan,” ungkap Abd Shomad, salah satu perwakilan tokoh masyarakat.

Kekhawatiran ini tidak tanpa alasan, mengingat pencurian kotak amal terjadi dalam rentang waktu yang singkat, yaitu dari akhir Juni hingga 10 Juli 2025. Sejumlah masjid yang menjadi sasaran pencurian antara lain Masjid Ibadurrahman Kapong, Masjid Baiturrahim Tamberu Alet, Masjid Al-Ibrahimy Blaban, Masjid Nurul Islam Bujur Timur, dan Masjid Al-Islam Bujur Tengah.

Peristiwa ini memicu gelombang kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan kontribusi dari kotak amal untuk berbagai kegiatan sosial. “Dampak dari pencurian ini tidak hanya finansial, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap keamanan lingkungan sekitar,” ujar Abd Shomad.

Para tokoh masyarakat berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut untuk menciptakan suasana aman dan nyaman. “Kami menginginkan agar kejadian serupa tidak terulang. Harapan kami, penegakan hukum dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat,” tambahnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran serta aparat keamanan dalam menjaga ketenteraman masyarakat, terutama dalam kasus yang menyentuh aspek keagamaan dan sosial.

Kapolsek Tamberu, AKP Edi Sugiantoro, mengapresiasi kedatangan para tokoh masyarakat dan menunjukkan komitmennya untuk menangani kasus ini dengan serius. Ia menyatakan, “Kami siap berkolaborasi dengan ulama dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan keamanan di wilayah ini.”

Kasus pencurian ini tidak hanya menjadi masalah keamanan lokal, tetapi mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam menjaga integritas dan rasa saling percaya di dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat harus bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Dalam situasi ini, masyarakat diharapkan untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga keamanan, termasuk melaporkan segala bentuk kejanggalan yang terjadi. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat, diharapkan ketenteraman dapat terjaga, dan aksi kriminal seperti pencurian ini tidak akan terulang lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *