Pemkot Madiun Luncurkan Perpustakaan Keliling Untuk Tingkatkan Minat Baca Warga

oleh -6 Dilihat
Perpus keliling.jpg

Perpustakaan Keliling Madiun: Langkah Pemkot Tingkatkan Minat Baca Masyarakat

Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, meluncurkan layanan perpustakaan keliling untuk mempermudah akses masyarakat terhadap bahan bacaan. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan warganya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun, Heri Wasana, menjelaskan bahwa layanan ini beroperasi secara rutin untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan akses memadai terhadap bahan bacaan. “Kami memiliki tiga armada yang berfungsi secara optimal untuk mendukung program ini,” ujar Heri dalam keterangannya di Madiun, Jumat (15/8).

Armada pertama beroperasi setiap Minggu di Sunday Market, menyediakan koleksi buku umum. Sementara itu, armada kedua hadir di berbagai acara masyarakat untuk menarik minat baca secara langsung. Armada ketiga, khusus untuk sekolah, hadir dengan jadwal tertentu, membawa koleksi buku yang disesuaikan dengan kebutuhan pembaca di setiap institusi pendidikan.

Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini bisa mengajukan permohonan melalui surat atau aplikasi resmi untuk menentukan jadwal yang sesuai. Hal ini penting agar semua warga mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses buku dan bahan bacaan. “Pengaturan jadwal sangat krusial agar pelayanan dapat berlangsung dengan baik,” tambah Heri.

Melalui layanan perpustakaan keliling, Pemkot Madiun menargetkan peningkatan minat baca warga. Harapannya, setiap tahun, kualitas literasi di kota ini bisa meningkat, sehingga tercipta masyarakat dengan literasi tinggi. Data dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mencatat bahwa pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kota Madiun mencapai skor 96,53, menjadikannya sebagai salah satu kota dengan minat baca tertinggi di Jawa Timur, setelah Surabaya dan Blitar.

Kenaikan skor IPLM juga menunjukkan kemajuan dari tahun sebelumnya yang tercatat pada 93,94. Liputan ini menunjukkan bahwa upaya Pemkot dalam mengembangkan budaya membaca melalui penyediaan fasilitas perpustakaan berkontribusi positif terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam konteks sosial, peningkatan literasi akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kualitas pendidikan—yang merupakan faktor penting dalam penilaian IPM, di samping kesehatan dan standar hidup.

“Literasi adalah dasar. Jika warga terbiasa membaca, wawasan mereka bertambah, kualitas sumber daya manusia meningkat, dan ini akan tercermin dalam angka IPM,” kata Heri.

Sebelum sepenuhnya meluncurkan layanan ini, beberapa sekolah di Madiun sudah merasakan manfaatnya, seperti SDN 02 Klegen, SMPN 1 dan 13 Madiun, serta sejumlah sekolah lainnya. Selain itu, perpustakaan keliling juga menyasar lokasi-lokasi publik seperti Taman Edukasi Ngrowo Bening dan RTH Ngegong untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.

Dengan demikian, langkah Pemkot Madiun dalam menyediakan layanan perpustakaan keliling diharapkan dapat menumbuhkan budaya membaca yang merata di seluruh segmen masyarakat. Ini merupakan upaya penting dalam membangun generasi yang lebih cerdas dan terinformasi, serta menciptakan masyarakat yang tidak hanya memiliki akses terbatas pada informasi, tetapi juga mampu mengembangkan potensi diri melalui membaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *