Investasi Rp7,45 Kuadriliun Diperlukan untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,4% Tahun 2026

oleh -6 Dilihat
Realisasi investasi jawa tengah semester i 2025 2592337.jpg

Indonesia Butuh Rp7,45 Kuadriliun untuk Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebutuhan investasi Indonesia mencapai Rp7,45 kuadriliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen secara tahunan pada tahun 2026. Dalam konferensi pers tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan 2026, ia menjelaskan bahwa perekonomian nasional memerlukan kontribusi besar dari sektor investasi.

Sri Mulyani menegaskan bahwa tidak semua investasi tersebut harus berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, anggaran negara berfungsi sebagai katalis yang mendorong pertumbuhan investasi, bukan menjadi satu-satunya sumber dana. “Bapak Presiden Prabowo Subianto mengindikasikan bahwa kita tidak boleh terlalu bergantung pada APBN. Sebaliknya, APBN akan berfungsi untuk mendukung dan mempercepat kegiatan investasi yang sudah ada,” ujarnya.

Investasi yang dibutuhkan akan difokuskan pada beberapa sektor, termasuk mineral dan batu bara, transisi energi, ketahanan energi, hilirisasi pertanian, serta hilirisasi kelautan dan perikanan. Pemerintah juga memperkuat kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) dan pelaku usaha swasta untuk menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

Dalam rincian kebutuhan investasi, Sri Mulyani menjelaskan bahwa sekitar Rp720 triliun diharapkan berasal dari Danantara Indonesia, sementara sektor swasta menyumbangkan Rp6.200 triliun dan pemerintah melalui APBN sebesar Rp530 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa peran sektor swasta dan BUMN sangat penting dalam mencapai target investasi yang ambisius tersebut.

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, menambahkan pentingnya investasi dalam jangka panjang. Ia menyampaikan kebutuhan penanaman modal asing dan domestik diperkirakan mencapai Rp13.032,8 triliun dalam periode 2025–2029. Jumlah ini lebih tinggi sekitar 43 persen dibandingkan capaian investasi dalam sepuluh tahun terakhir, yang hanya mencapai Rp9.912 triliun.

“Kontribusi dari investasi ini sangat diharapkan untuk terus meningkat, karena dampaknya akan meluas, mulai dari membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan daya beli masyarakat, hingga menambah jumlah ekspor nasional,” ucap Rosan.

Dari perspektif masyarakat, kebutuhan investasi yang besar ini menjadi harapan untuk perbaikan kualitas hidup. Dengan meningkatnya investasi, diharapkan akan muncul lebih banyak peluang kerja, yang secara langsung akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, peningkatan investasi di sektor-sektor strategis seperti energi dan pertanian sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang kaya sumber daya alam.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Keberhasilan pencapaian target ini bergantung pada stabilitas politik, kebijakan pemerintah yang tepat, dan keterlibatan aktif dari sektor swasta. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi investasi demi kesejahteraan bersama.

Dengan begitu, pencapaian pertumbuhan ekonomi yang diimpikan tidak hanya akan menjadi angka di atas kertas, tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Saatnya seluruh elemen bangsa bersinergi untuk mewujudkan tujuan bersama dalam meningkatkan perekonomian nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *