Wali Kota Surabaya Perkuat Kebhinnekaan dalam HUT ke-80 RI
Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan arti penting semangat kebhinnekaan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Balai Kota Surabaya, Minggu (17/8). Dalam acara tersebut, Eri dan Ketua TP PKK, Rini Indriyani, mengenakan baju adat Minang sebagai simbol keberagaman budaya yang hidup dan berkembang di Kota Surabaya.
Dalam upacara ini, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pemakaian baju adat berbeda pada setiap peringatan menjadi bentuk penghormatan terhadap keragaman yang ada di Indonesia. “Setiap 17 Agustus, kami akan berganti pakaian adat sesuai dengan suku yang ada di Surabaya. Saat ulang tahun Surabaya, saya menggunakan baju Cak Suroboyo, tetapi untuk kemerdekaan, semua suku berperan dalam perjuangannya,” ungkapnya.
Konteks perayaan ini juga mencerminkan tantangan yang masih dihadapi masyarakat. Wali Kota Eri mengajak warga untuk memperkuat persatuan dan mengisi kemerdekaan dengan aksi nyata. “HUT RI ke-80 menunjukkan bahwa kita harus merdeka dari kemiskinan, putus sekolah, dan stunting. Selama hal-hal ini masih ada, maka sejatinya Surabaya belum sepenuhnya merdeka,” tegasnya.
Lebih lanjut, Eri menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam menciptakan perubahan. Ia mendorong generasi muda Surabaya untuk aktif melalui program Kampung Pancasila, sebagai wadah untuk menggerakkan semangat kebangsaan. “Kita harus ingat bagaimana pemuda dulu berperan dalam proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,” tambahnya.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Surabaya dan melibatkan sekitar 3.115 peserta, termasuk 341 pasukan upacara dan 615 pendukung, serta 2.159 tamu undangan. Momen ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk merayakan kemerdekaan sekaligus merenungkan perjuangan yang masih harus dilanjutkan.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar upacara, tetapi juga sebagai pengingat bagi masyarakat bahwa prinsip-prinsip kebhinnekaan harus terus dipegang teguh. Di tengah dinamika sosial, penting bagi warga Surabaya untuk saling menghormati dan merayakan perbedaan sebagai kekuatan bangsa.
Dalam konteks ekonomi yang sedang berkembang, peringatan ini diharapkan bisa memperkuat solidaritas masyarakat dalam menghadapi tantangan yang ada. Kegiatan-kegiatan seperti ini berfungsi untuk membangun rasa saling memiliki dan tanggung jawab terhadap satu sama lain, terutama di kalangan generasi muda.
Sebagai kota yang multikultural, Surabaya memiliki potensi besar untuk menunjukkan kepada Indonesia dan dunia bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan yang mampu mendorong kemajuan. Dengan semangat persatuan dan gotong royong, diharapkan masyarakat Surabaya akan terus berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Peringatan HUT ke-80 RI kali ini tidak sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan langkah ke depan dalam mengisi kemerdekaan. “Mari kita songsong masa depan dengan penuh semangat dan harapan,” tutup Wali Kota Eri, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita bangsa.