Polisi dan Pengemudi Bersinergi untuk Keselamatan Berlalu Lintas di Mojokerto
Mojokerto – Satlantas Polres Mojokerto bekerjasama dengan Persatuan Driver Seluruh Indonesia (PDSI) meluncurkan kampanye tertib berlalu lintas dalam program “Polantas Menyapa”. Kegiatan yang diadakan di Wisata Kentongan, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari ini dihadiri sekitar 70 pengemudi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan, serta menularkan pengetahuan tersebut kepada rekan-rekan sesama pengemudi.
Dalam kesempatan itu, petugas Satlantas memberikan penjelasan tentang delapan jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi fokus prioritas dalam Operasi Patuh Semeru 2025. Di antaranya adalah berkendara sambil menggunakan ponsel, pengemudi yang masih di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, serta ketidakpatuhan dalam menggunakan helm dan sabuk pengaman. Selain itu, berkendara dalam kondisi mabuk, melawan arus, dan kelebihan muatan juga diperhatikan sebagai tindakan yang berpotensi membahayakan.
“Para anggota komunitas sepeda motor dan mobil ini memiliki banyak relasi. Kami berharap mereka dapat menyebarkan informasi dan kesadaran mengenai keselamatan berlalu lintas kepada rekan-rekan mereka,” ungkap Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Ridho Rinaldo Harahap. Pendekatan ini menekankan bahwa masyarakat, terutama para pengemudi, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan di jalanan bagi diri sendiri dan orang lain.
Program “Polantas Menyapa” diharapkan dapat menjangkau berbagai kalangan di masyarakat, sekaligus menjadi bagian dari strategi yang lebih luas dalam Operasi Patuh Semeru, yang berlangsung dari 14 hingga 27 Juli 2025. Operasi ini ditujukan untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Mojokerto yang sering terjadi, demi menciptakan suasana berkendara yang lebih aman.
Sebagai bagian dari kampanye ini, Satlantas Polres Mojokerto juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada anggota PDSI. Langkah ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian tidak hanya dalam hal penegakan hukum, tetapi juga dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Ridho menekankan pentingnya kesadaran akan keselamatan berkendara, dengan harapan bahwa program ini bisa membantu menurunkan angka kecelakaan yang sering memakan nyawa.
“Bukan hanya luka ringan, tetapi kita ingin mencegah luka berat dan kematian akibat kecelakaan. Keselamatan harus jadi prioritas bagi seluruh pengemudi,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menjadi refleksi dari kepedulian terhadap keselamatan di jalan. Dalam kondisi sosial dan ekonomi saat ini, dimana mobilitas masyarakat meningkat, kesadaran berlalu lintas menjadi semakin krusial. Pelanggaran lalu lintas tidak hanya membahayakan pengemudi itu sendiri, tetapi juga dapat berdampak negatif pada pengguna jalan lainnya, termasuk pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Dengan melibatkan komunitas seperti PDSI, harapan besar tercipta agar kampanye ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi benar-benar menjangkau dan merubah perilaku masyarakat dalam berkendara. Diharapkan, kesadaran berkesinambungan ini mampu menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang di Mojokerto dan sekitarnya.
(dpe/abq)