Perajin Bando Merah Putih di Mojokerto Panen Pesanan Jelang HUT RI ke-80

oleh -14 Dilihat
Perajin bando di mojokerto panen pesanan jelang hut ri 1753351479198 169.jpeg

Perajin Aksesoris Kemerdekaan dari Mojokerto Nikmati Lonjakan Pemesanan

Mojokerto – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80, perajin aksesoris bando merah-putih di Dusun Ngabar, Jetis, Mojokerto, merasakan dampak positif dari lonjakan permintaan. Cicin Yusi Angranita (38), pemilik Chichin Craft, menyatakan bahwa saat ini ia dan lima karyawannya telah menerima pesanan sekitar 1.000 unit dari berbagai daerah di Indonesia.

Sejak awal Juli 2025, Cicin mulai mencatat datangnya pesanan untuk berbagai produk, seperti bando, mahkota, bros, dan hiasan jendela dengan desain khas kemerdekaan. “Permintaan ini menjadi peluang yang sangat baik bagi kami, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya.

Aksesoris yang dihasilkan oleh Chichin Craft terbuat dari kain flanel merah dan putih yang diimpor dari China, serta bahan pendukung lain seperti payet emas, bando plastik, dan bambu. Pemilihan bahan ini tidak hanya menambah daya tarik produk, tetapi juga mempertahankan kualitas yang diinginkan.

Dalam proses produksinya, Cicin memberdayakan para perempuan di sekitar area usahanya, memastikan bahwa seluruh aksesoris yang ditawarkan adalah hasil kerajinan tangan (handmade) yang dikerjakan dengan penuh ketelitian. “Kami bisa memproduksi rata-rata 100 aksesoris merah-putih per hari,” jelas Cicin yang juga seorang ibu dari tiga anak ini.

Pemasaran produk-produk Chichin Craft dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari media sosial, marketplace, hingga metode konvensional. Cicin mengungkapkan bahwa pembeli datang dari hampir seluruh penjuru Indonesia, dengan jumlah terbanyak berasal dari Jakarta.

Harga produk berkisar antara Rp 9.000 hingga Rp 35.000, tergantung jenis dan desain. Di antara produk unggulan, bando mahkota bulu mencatat penjualan paling tinggi, mencapai 60% dari total penjualan. “Saya percaya bahwa momen HUT Kemerdekaan selalu membawa berkah tersendiri bagi usaha kami,” kata Cicin.

Melihat tren permintaan yang terus meningkat, Cicin memperkirakan pesanan akan terus berdatangan hingga akhir September. Di tahun lalu, ia memproduksi hingga 35.000 unit aksesoris merah-putih, dan berencana menambah jumlah karyawan jika pesanan membludak.

Tingginya permintaan terhadap aksesoris kemerdekaan ini juga mencerminkan kecintaan masyarakat terhadap nilai-nilai nasionalisme dan identitas bangsa. Dalam konteks sosial-politik saat ini, di mana masyarakat dihadapkan pada berbagai tantangan, kegiatan seperti ini menjadi cara untuk memperkuat semangat kebersamaan dan persatuan, terutama menjelang perayaan Hari Kemerdekaan.

Dengan sejarah panjang dalam dunia kerajinan tangan, Cicin memulai usahanya sejak 2019, dan sempat beralih membuat pelindung wajah saat pandemi COVID-19. Berkat ketekunan dan kreativitasnya, kini ia berhasil memperluas usaha dengan produk yang banyak diminati.

Pendekatan manual dalam produksi, keterlibatan komunitas setempat, serta kreativitas dalam membuat produk menjadi kunci sukses bagi usaha Cicin. Di tengah situasi yang berfluktuasi, keberadaan usaha kerajinan seperti Chichin Craft tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tapi juga menyemarakkan semangat kemerdekaan di kalangan masyarakat.

Cicin berharap, melalui usaha ini, ia dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar. Harapan akan pertumbuhan yang lebih baik dan peningkatan kualitas produk menjadi pendorong utama bagi Cicin dalam menjalankan usahanya ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *