Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan Wakil Wali Kota, Armuji, memulai hari pertama kerja dengan kegiatan silaturahmi, doa bersama, dan santunan bagi 50 anak yatim piatu. Kegiatan ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan menunjukkan komitmen pemkot untuk berbagi kepada masyarakat.
Eri Cahyadi mengungkapkan, pemkot menghadapi tantangan besar dalam mengentaskan kemiskinan di Surabaya, meskipun memiliki anggaran Rp 12 triliun. Ia mencatat bahwa total kebutuhan untuk memperbaiki rumah tidak layak huni mencapai Rp 286 miliar. “Oleh karena itu, perlu ada skala prioritas dalam penanganan masalah ini,” jelasnya.
Dalam konteks sosial dan ekonomi Surabaya, program yang direncanakan oleh pemkot akan disampaikan dalam rapat paripurna DPRD di 3 Maret 2025, dengan fokus pada data dan prioritas yang konkret. Eri berharap, dengan pendekatan yang terukur, masyarakat Surabaya dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera.
Eri menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. “Kota ini tidak bisa bergerak tanpa partisipasi masyarakat,” tutupnya. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik untuk mengatasi persoalan sosial di Surabaya, yang juga menjadi perhatian banyak warga.